Teori-Teori Atom
Bicara tentang
teori maka kita harus memahami apa itu teori?. Teori adalah
serangkaian bagian atau variabel, definisi, dan dalil yang saling berhubungan
yang menghadirkan sebuah pandangan sistematis mengenai fenomena dengan
menentukan hubungan antar variabel, dengan menentukan hubungan antar variabel,
dengan maksud menjelaskan
fenomena alamiah. Teori merupakan penjabaran suatu objek serta subjek.
Hah..
pembahasan kali ini mengenai teori Atom dalam kimia. Teori atom merupakan salah
satu landasan dalam belajar kimia. Berikut teori-teori atom yang perna di
kemukakan oleh para ahli kimia pendahulu:
1.Teori
Atom Dalton
Teori Dalton
di kemukakan oleh Jonh Dalton pada tahun 1805, dengan berdasrtkan hukum kekekalan
masa dan perbandingan. John Dalton merupakan ilmuan berkebangsaan Inggris
dengan dukungan dari hasil eksperimen-eksperimennya mengembangkan konsep atom
yang demokritus serta mengembangkan teori tentang atom.
- Seriap unsur tersusun dari patikel-partikel kecil yang disebut atom
- Semua atom dari satu unsur yang sama dalah identic, namun atom unsur satu berbeda dengan atom unsur lainnya,
- Atom dari satu unsur tidak dapat diubah menjadi atom dari unsur lain melalui reaksi kimia; atom tidak dapat diciptakan ataupun dimusnahkan dalam reaksi kimia
- Senyawa terbentuk dari kombinasi atom-atom dari unsur-unsur yang berbeda dengan rasio atom yang spesifik
Teori Dalton
ini mengambarkan model atom seperti bola pejal atau model bola biliar.
2. Teori
Atom Thomson
Teori
Thomson di kemukakan oleh seorang ahli kimia J.J Thomson pada tahun 1897. Dengan
melakukan eksperimen dengan sinar katoda. Eksperimen tersebut menunjukan bahwa
sinar katoda terdefleksi (terbelokan) oleh medan magnet maupun medan listrik. Pada
saat itu Thomson mengemukakan teori atom sebagai berikut:
- atom bukan bagian terkecil dari zat
- atom mempunyai muatan positif yang besar merata keseluru atom yang dinetralkan oleh electron-elektron yang tersebar dari muatan positif itu,
- massa electron jauh lebih kecil dari massa atom
teori
Thomson merupakan anti-tesis dari teori Dalton, dimana Thomson menyatakan bahwa
atom bukan bagian terkecil dari suatu zat melainkan atom tersusun atas electron
baik yang bermuatan positif ataupun negative
3. Teori
Atom Rutherford
Senyawa terbentuk dari kombinasi atom-atom dari
unsur-unsur yang berbeda dengan rasio atom yang spesifik berdasarkan
percobaan tersebut Rufherfurd mengemukakan teori sebagai berikut :
- Pada atom muatan positif dan sebagian besar massa atom berpusat pada suatu titik, yaitu di tengah-tengah atom yang disebut inti atom
- Sebagian besar ruangan dalam atom merupakan ruang kosong, yang ditunjukan banyaknya patikel alpa yang di teruskan dalam percobaan
- Diluar inti jarak relative jauh, electron bergerak mengelilingi inti dalam lintasan-lintasan seperti planet mengelilingi matahari dalam tatasuria
Teori ini
merupakan anti-tesis dari teori Thomson.
4. Teori
Atom Bohr
Niels Bohr pada tahun
1913 kemudian dapat menjelaskan teori Rutherford dengan spektrum unsur melalui
teori Max Planck, sehingga Niels
Bohr membuat model atom sebagai berikut :
- Elektron dalam atom bergerak mengelilingi inti atom dengan tingkatan energi tertentu. Bilangan kuantum utama (n) makin besar harganya, maka kulittersebut makin jauh dari inti atom dan makin besar pula energi elektron pada kulit tersebut.
- Elektron dengan jumlah energi tertentu akan tetap ada pada tingkat energi tertentu.
- Elektron dapat pindah dari tingkat yang satu ke tingkat yang lain dengan disertai pemancaran atau penyerapan sejumlah energi. Penyerapan energi terjadi pada peristiwa perpindahan elektron ke kulit lebih luar dan pelepasan energi terjadi pada peristiwa perpindahan elektron ke kulit lebih dalam
Teori Atom Bohr adalah hipotesa akhir dalam teori atom. Namun tidak
menutup kemungkinan akan ada teori anti-teris baru yang muncul di kemudian
hari.
Selamat membaca dan selamat belajar
Komentar
Posting Komentar