KARBOHIDRAT " Pengertian dan manfaat"

 mendefinisi dan klarifikasi karbohidrat dalam menentukan struktur karbohidrat dan rumus serta jenis karbohidrat dalam pengolahan dan pengembangan karbohidrat pdf 

KARBIHIDRAT
KARBOHIDRAT yaitu senyawa organik terdiri dari unsur karbon, hidrogen, dan oksigen. Terdiri atas unsur C, H, O dengan perbandingan 1 atom C, 2 atom H, 1 atom O. karbohidrat banyak terdapat pada tumbuhan dan binatang yang berperan struktural & metabolik. sedangkan pada tumbuhan untuk sintesis CO2 + H2O yang akan menghasilkan amilum/selulosa, melalui proses fotosintesis, sedangkan Binatang tidak dapat menghasilkan karbohidrat sehingga tergantung tumbuhan. karbohidrat merupakan sumber energi dan cadangan energi, yang melalui proses metabolisme.
 Banyak sekali makanan yang kita makan sehari hari adalah suber karbohidrat seperti : nasi/beras, singkong, umbi-umbian, gandum, sagu, jagung, kentang, dan beberapa buah-buahan lainnya, dll.
Rumus umum karbohidrat yaitu Cn(H2O)m, sedangkan yang paling banyak kita kenal yaitu glukosa : C6H12O6, sukrosa : C12H22O11, sellulosa : (C6H10O5)n
 Klasifikasi Karbohidrat:
1.      Monosakarida : terdiri atas 3-6 atom C dan zat ini tidak dapat lagi dihidrolisis oleh larutan asam dalam air menjadi karbohidrat yang lebih sederhana. berikut macam-macam monosakarida : dengan ciri utamanya memiliki jumlah atom C berbeda-beda :  triosa (C3), tetrosa (C4), pentosa (C5), heksosa (C6), heptosa (C7).
Triosa : Gliserosa, Gliseraldehid, Dihidroksi aseton
Tetrosa : threosa, Eritrosa, xylulosa
Pentosa : Lyxosa, Xilosa, Arabinosa, Ribosa, Ribulosa
Hexosa : Galaktosa, Glukosa, Mannosa, fruktosa
Heptosa : Sedoheptulosa
2.      Disakarida : senyawanya terbentuk dari 2 molekul monosakarida yg sejenis atau tidak. Disakarida dapat dihidrolisis oleh larutan asam dalam air sehingga terurai menjadi 2 molekul monosakarida.
hidrolisis : terdiri dari 2 monosakarida al
sukrosa : glukosa + fruktosa (C 1-2)
maltosa : 2 glukosa (C 1-4)
trehalosa  2 glukosa (C1-1)
Laktosa : glukosa + galaktosa (C1-4)
3.      3.Oligosakarida : senyawa yang terdiri dari gabungan molekul2 monosakarida yang banyak gabungan dari 3 – 6 monosakarida,misalnya maltotriosa
4.      Polisakarida : senyawa yang terdiri dari gabungan molekul- molekul  monosakarida yang banyak jumlahnya, senyawa ini bisa dihidrolisis menjadi banyak molekul monosakarida. Polisakarida merupakan jenis karbohidrat yang terdiri dari lebih 6 monosakarida dengan rantai lurus/cabang.
 Macam-macam polisarida :
1.    AMILUM/TEPUNG 
rantai a-glikosidik (glukosa)n : glukosan/glukan  Amilosa (15 – 20%) : helix, tidak bercabang
Amilopektin (80 – 85%) : bercabang
Terdiri dari 24 – 30 residu glukosa,
Simpanan karbohidrat pada tumbuhan,
Tes Iod : biru
ikatan C1-4 : lurus
ikatan C1-6 : titik percabangan
2.    GLIKOGEN   
Simpanan polisakarida binatang
Glukosan (rantai a) – Rantai cabang banyak
Iod tes : merah
3.    INULIN  
pati pada akar/umbi tumbuhan tertentu,
Fruktosan
Larut air hangat
Dapat menentukan kecepatan filtrasi glomeruli.
Tes Iod negatif
4.    DEKSTRIN  dari hidrolisis pati 

5.    SELULOSA   (serat tumbuhan) 
Konstituen utama framework tumbuhan
tidak larut air – terdiri dari unit b
Tidak dapat dicerna mamalia (enzim untuk memecah ikatan beta tidak ada) – Usus ruminantia, herbivora ada mikroorganisme dapat memecah ikatan beta : selulosa dapat sebagai sumber karbohidrat.
6.    KHITIN 
polisakarida invertebrata
7.    GLIKOSAMINOGLIKAN 
karbohidrat kompleks
merupakan (+asam uronat, amina)
penyusun jaringan misalnya tulang, elastin, kolagen
Contoh : asam hialuronat, chondroitin sulfat
8.    GLIKOPROTEIN 
Terdapat di cairan tubuh dan jaringan
terdapat di membran sel
merupakan Protein + karbohidrat  

Gula menunjukkan berbagai isomer
STEREOISOMER : senyawa dengan struktur formula sama tapi beda konfigurasi ruangnya
- Isomer D,L
- Cincin piranosa, furanosa
- Anomer a, b
- epimer (glukosa, galaktosa, manosa)
- Isomer aldosa, ketosa

Berikut Penjelasan Singkat langkah-langkah dalam metabolisme karbohidrat

1.    GLIKOLISIS yaitu: dimana glukosa dimetabolisme menjadi piruvat (aerob) menghasilkan energi (8 ATP)atau laktat (anerob)menghasilkan (2 ATP).
2.    GLIKOGENESIS yaitu: proses perubahan glukosa menjadi glikogen. Di Hepar/hati berfungsi: untuk mempertahankan kadar gula darah. sedangkan di Otot bertujuan: kepentingan otot sendiri dalam membutuhkan energi.
3.    GLIKOGENOLISIS yaitu : proses perubahan glikogen menjadi glukosa. atau kebalikan dari GLIKOGENESIS.
4.    JALUR PENTOSA FOSFAT yaitu : hasil ribosa untuk sintesis nukleotida, asam nukleat dan equivalent pereduksi (NADPH) (biosintesis asam lemak dan lainnya.)
5.    GLUKONEOGENESIS : senyawa non-karbohidrat (piruvat, asam laktat, gliserol, asam amino glukogenik) menjadi glukosa.
6.    TRIOSA FOSFAT yaitu: bagian gliseol dari TAG (lemak)
7.    PIRUVAT & SENYAWA ANTARA SIKLUS KREBS : untuk sintesis asam amino –> Asetil-KoA –> untuk sintesis asam lemak &kolesterol –> steroid.
 Fungsi Karbohidrat
Selain sebagai sumber energi, karbohidrat juga berfungsi sebagai cadangan makanan, pemberi rasa manis pada makanan, membantu pengeluaran feses dengan cara mengatur peristaltik usus, penghemat protein karena bila karbohidrat makanan terpenuhi, protein terutama akan digunakan sebagai zat pembangun. Karbohidrat juga berfungsi sebagai pengatur metabolisme lemak karena karbohidrat mampu mencegah oksidasi lemak yang tidak sempurna.
FOSFORILASI OKSIDATIF
Fosforilasi oksidatif adalah suatu lintasan metabolisme yang menggunakan energi yang dilepaskan oleh oksidasi nutrien untuk menghasilkan adenosina trifosfat (ATP). Walaupun banyak bentuk kehidupan di bumi menggunakan berbagai jenis nutrien, hampir semuanya menjalankan fosforilasi oksidatif untuk menghasilkan ATP. Lintasan ini sangat umum digunakan karena ia merupakan cara yang sangat efisien untuk melepaskan energi, dibandingkan dengan proses fermentasi alternatif lainnya seperti glikolisis anaerobik.

Rantai transpor elektron dalam mitokondria merupakan tempat terjadinya fosforilasi oksidatif pada eukariota. NADH dan suksinat yang dihasilkan pada siklus asam sitratdioksidasi, melepaskan energi untuk digunakan oleh ATP sintase.
Selama fosforilasi oksidatif, elektron ditransfer dari pendonor elektron ke penerima elektron melalui reaksi redoks. Reaksi redoks ini melepaskan energi yang digunakan untuk membentuk ATP. Pada eukariota, reaksi redoks ini dijalankan oleh serangkaian kompleks protein di dalam mitokondria, manakala pada prokariota, protein-protein ini berada di membran dalam sel. Enzim-enzim yang saling berhubungan ini disebut sebagai rantai transpor elektron. Pada eukariota, lima kompleks protein utama terlibat dalam proses ini, manakala pada prokariota, terdapat banyak enzim-enzim berbeda yang terlibat.
Energi yang dilepaskan oleh perpindahan elektron melalui rantai transpor elektron ini digunakan untuk mentranspor proton melewati membran dalam mitokondria. Proses ini disebutkemiosmosis. Transpor ini menghasilkan energi potensial dalam bentuk gradien pH danpotensial listrik di sepanjang membran ini. Energi yang tersimpan dalam bentuk ini dimanfaatkan dengan cara mengijinkan proton mengalir balik melewati membran melalui enzim yang disebutATP sintase. Enzim ini menggunakan energi seperti ini untuk menghasilkan ATP dari adenosina difosfat (ADP) melalui reaksi fosforilasi. Reaksi ini didorong oleh aliran proton, yang mendorongrotasi salah satu bagian enzim.
Walaupun fosforilasi oksidatif adalah bagian vital metabolisme, ia menghasilkan spesi oksigen reaktif seperti superoksida dan hidrogen peroksida. Hal ini dapat mengakibatkan pembentukan radikal bebas, merusak sel tubuh, dan kemungkinan juga menyebabkan penuaan. Enzim-enzim yang terlibat dalam lintasan metabolisme ini juga merupakan target dari banyak obat dan racun yang dapat menghambat aktivitas enzim.

Tinjauan Transfer Energi Melalui Kemiosmosi

Fosforilasi oksidatif bekerja dengan cara menggunakan reaksi kimia yang menghasilkan energi untuk mendorong reaksi yang memerlukan energi. Kedua set reaksi ini dikatakanbergandengan. Hal ini berarti bahwa salah satu reaksi tidak dapat berjalan tanpa reaksi lainnya. Alur elektron melalui rantai transpor elektron adalah proses eksergonik, yakni melepaskan energi, manakala sintesis ATP adalah proses endergonik, yakni memerlukan energi. Baik rantai transpor elektron dan ATP sintase terdapat pada membran, dan energi ditransfer dari rantai transpor elektron ke ATP sintase melalui pergerakan proton melewati membran ini. Proses ini disebut sebagai kemiosmosis.[1] Dalam prakteknya, ini mirip dengan sebuah sirkuit listrik, dengan arus proton didorong dari sisi negatif membran ke sisi positif oleh enzim pemompa proton yang ada pada rantai transpor elektron. Enzim ini seperti baterai. Pergerakan proton menciptakan gradien elektrokimia di sepanjang membran, yang sering disebut gaya gerak proton (proton-motive force). Gradien ini mempunyai dua komponen: perbedaan pada konsentrasi proton (gradien pH) dan perbedaan pada potensi listrik. Energi tersimpan dalam bentuk perbedaan potensi listrikdalam mitokondria, dan juga sebagai gradien pH dalam kloroplas.[2]
ATP sintase melepaskan energi yang tersimpan ini dengan melengkapi sirkuit dan mengijinkan proton mengalir balik ke sisi negatif membran.[3] Enzim ini seperti motor listrik, yang menggunakan gaya gerak proton untuk mendorong rotasi strukturnya dan menggunakan pergerakan ini untuk mensintesis ATP.
Energi yang dilepaskan oleh fosforilasi oksidatif ini cukup tinggi dibandingkan dengan energi yang dilepaskan oleh fermentasi anaerobik. Glikolisis hanya menghasilkan 2 molekul ATP, sedangkan pada fosforilasi oksidatif 10 molekul NADH dengan 2 molekul suksinat yang dibentuk dari konversi satu molekul glukosa menjadi karbon dioksida dan air, dihasilkan 30 sampai dengan 36 molekul ATP.[4] Rendemen ATP ini sebenarnya merupakan nilai teoritis maksimum; pada prakteknya, ATP yang dihasilkan lebih rendah dari nilai tersebut.[5]

Molekul pemindah elektron dan proton

Rantai transpor elektron membawa baik proton maupun elektron, mengangkut proton dari donor ke akseptor, dan mengangkut proton melawati membran. Proses ini menggunakan molekul yang larut dan terikat pada molekul transfer. Pada mitokondria, elektron ditransfer dalam ruang antarmembran menggunakan protein transfer elektron sitokrom c yang larut dalam air.[6] Ia hanya mengangkut elektron, dan elektron ini ditransfer menggunakan reduksi dan oksidasi atom besi yang terikat pada protein pada gugus heme strukturnya. Sitokrom c juga ditemukan pada beberapa bakteri, di mana ia berlokasi di dalam ruang periplasma.[7]
Dalam membran dalam mitokondria, koenzim Q10 pembawa elektron yang larut dalam lipidmembawa baik elektron maupun proton menggunakan siklus redoks.[8] Molekul benzokuinon yang kecil ini sangat hidrofobik, sehingga ia akan berdifusi dengan bebas ke dalam membran. Ketika Q menerima dua elektron dan dua proton, ia menjadi bentuk tereduksi ubikuinol (QH2); ketika QH2melepaskan dua elektron dan dua proton, ia teroksidasi kembali menjadi bentuk ubikuinon (Q). Akibatnya, jika dua enzim disusun sedemikiannya Q direduksi pada satu sisi membran dan QH2dioksidasi pada sisi lainnya, ubikuinon akan menggandengkan reaksi ini dan mengulang alik proton melewati membran.[9] Beberapa rantai transpor elektron bakteri menggunakan kuinon yang berbeda, seperti menakuinon, selain ubikuinon.[10]
Dalam protein, elektron ditransfer antar kofaktor flavin,[11][3] gugus besi-sulfur, dan sitokrom. Terdapat beberapa jenis gugus besi-sulfur. Jenis paling sederhana yang ditemukan pada rantai transfer elektron terdiri dari dua atom besi yang dihubungkan oleh dua atom sulfur; ini disebut sebagai gugus [2Fe-2S]. Jenis kedua, disebut [4Fe-4S], mengandung sebua kubus empat atom besi dan empat atom sulfur. Tiap-tiap atom pada gugus ini berkoordinasi dengan asam amino, biasanya koordinasi antara atom sulfur dengan sisteina. Kofaktor ion logam menjalani reaksi redoks tanpa mengikat ataupun melepaskan proton, sehingga pada rantai transpor elektron ia hanya berfungsi sebagai pengangkut elektron. Elektron bergerak cukup jauh melalui protein-protein ini dengan cara meloncat disekitar rantai kofaktor ini.[12] Hal ini terjadi melalui penerowongan kuantum, yang terjadi dengan cepat pada jarak yang lebih kecil daripada 1,4×10−9 m.[13]

Rantai transpor elektron eukariotik

Banyak proses-proses katabolik biokimia, seperti glikolisis, siklus asam sitrat, dan oksidasi beta, menghasilkan koenzim NADH yang tereduksi. Koenzim ini mengandung elektron yang memilikipotensial transfer yang tinggi. Dengan kata lain, ia akan melepaskan energi yang sangat besar semasa oksidasi. Namun, sel tidak akan melepaskan semua energi ini secara bersamaan karena akan menjadi reaksi yang tidak terkontrol. Sebaliknya, elektron dilepaskan dari NADH dan dipindahkan ke oksigen melalui serangkaian enzim yang akan melepaskan sejumlah kecil energi pada tiap-tiap enzim tersebut. Rangkaian enzim yang terdiri dari kompleks I sampai dengan kompleks IV ini disebut sebagai rantai transpor elektron dan ditemukan dalam membran dalam mitokondria.
1. Kompleks I (NADH dehidrogenase)
2. Kompleks II: Suksinat-Q oksidoreduktase.
3. Komplek 3 (Q-sitokrom c oksidoreduktase)
4. Kompleks IV: Sitokrom C Oksidase.
5. Komplek V (ATP sintase)

LIPID
Lipid adalah penyusun penting dari makanan karena mereka adalah sumber nilai energi tinggi. Lipid juga penting karena vitamin yang larut dalam lemak, dan asam lemak esensial yang ditemukan dalam lemak dari makanan alami barang. Lemak tubuh berfungsi sebagai sumber yang sangat baik energi, disimpan dalam jaringan adiposa. Mereka juga bertindak sebagai bahan isolasi dalam jaringan subkutan dan juga terlihat di sekitar organ-organ tertentu. Lipid dikombinasikan dengan protein adalah unsur penting dari membran sel dan mitokondria sel. Lipid secara umum bukan makromolekul.


Lipid yang terjadi secara alami senyawa organik, umumnya dikenal sebagai minyak dan lemak. Lipid terjadi melalui dunia tinggal di mikroorganisme, tumbuhan tingkat tinggi dan hewan dan juga dalam semua jenis sel. Lipid berkontribusi terhadap struktur sel, menyediakan bahan bakar yang disimpan dan juga mengambil bagian dalam berbagai proses biologi.
Pengertian lipid
Lipid yang terjadi secara alami merupakan molekul hidrofobik. Lipid adalah kelompok senyawa heterogen yang berkaitan dengan asam lemak. Mereka termasuk lemak, minyak, lilin, fosfolipid, dll. Mereka membuat sekitar 70% dari berat kering dari sistem saraf. Lipid sangat penting untuk kesehatan fungsi sel-sel saraf. Lipid adalah zat organik berlemak atau berminyak, lipid yang sedikit larut dalam air dan larut dalam pelarut organik seperti kloroform, eter dan benzena
Karakteristik Lipid
Lipid relatif tidak larut dalam air.
Mereka larut dalam pelarut non-polar, seperti eter, kloroform, metanol.
Lipid memiliki kandungan energi tinggi dan dimetabolisme untuk melepaskan kalori.
Lipid juga bertindak sebagai isolator listrik, mereka melindungi akson saraf.
Lemak mengandung asam lemak jenuh, mereka solid pada suhu kamar. Contoh, lemak hewan.
Lemak tumbuhan tak jenuh dan cair pada suhu kamar.
Lemak murni tidak berwarna, mereka memiliki rasa yang sangat hambar.
Lemak yang sedikit larut dalam air dan karenanya dijelaskan adalah zat hidrofobik.
Mereka bebas larut dalam pelarut organik seperti eter, aseton dan benzene.
Titik leleh lemak tergantung pada panjang rantai asam lemak penyusun dan tingkat jenuh.
Isomerisme geometris, kehadiran ikatan rangkap dalam asam lemak tak jenuh dari molekul lipid menghasilkan isomerisme geometris atau cis-trans.
Lemak memiliki penyekat kapasitas, mereka adalah konduktor panas yang buruk.
Emulsifikasi adalah proses dimana massa lipid dikonversi ke sejumlah tetesan lipid kecil. Proses emulsifikasi terjadi sebelum lemak dapat diserap oleh dinding usus.
Lemak yang dihidrolisis oleh enzim lipase untuk menghasilkan asam lemak dan gliserol.
Hidrolisis lemak oleh alkali disebut saponifikasi. Reaksi ini menghasilkan pembentukan gliserol dan garam asam lemak yang disebut sabun.
Ketengikan hidrolitik disebabkan oleh pertumbuhan mikroorganisme yang mengeluarkan seperti enzim lipase. Ini membagi lemak menjadi gliserol dan asam lemak bebas.
Jenis Lipid
Pada tahun 1943 Bloor mengusulkan klasifikasi lipid berdasarkan komposisi kimianya.
Lipid Sederhana atau Homolipids.
Lipid sederhana adalah ester asam lemak dengan berbagai alkohol.
Lemak dan Minyak (trigliserida dan triasilgliserol) – Ini adalah ester asam lemak dengan trihidroksi alkohol, gliserol. Sebuah lemak padat pada suhu kamar biasa, minyak yang berbentuk cair.
Trigliserida Sederhana – trigliserida sederhana adalah salah satu di mana tiga asam lemak radikula sama atau dari jenis yang sama. Contoh: Tristearin, triolein.
Campuran Trigliserida adalah salah satu di mana tiga asam lemak radikula yang berbeda satu sama lain. Contoh: distearo-olein, dioleo-palmitin.
Lilin adalah ester asam lemak dengan berat molekul tinggi alkohol monohidroksi. Contoh: Lilin lebah, lilin Carnauba.
Senyawa Lipid atau Heterolipids
Heterolipids adalah ester asam lemak dengan alkohol dan memiliki kelompok tambahan juga.
Fosfolipid atau Phosphatids adalah senyawa yang mengandung asam lemak dan gliserol selain asam fosfat, basa nitrogen dan substituen lainnya. Mereka biasanya memiliki satu kepala hidrofilik dan belakangnya ekor non-polar. Mereka disebut lipid polar dan amphipathic di alam.
Fosfolipid dapat phosphoglycerides, Phosphoinositide dan phosphosphingosides.
Phosphoglycerides adalah fosfolipid utama, mereka ditemukan dalam membran. Ini berisi molekul asam lemak yang diesterifikasi dengan gugus hidroksil dari gliserol. Kelompok gliserol juga membentuk hubungan dengan ester asam fosfat. Contoh: Lecithin, sefalin.
Phosphoinositide dikatakan terjadi pada fosfolipid jaringan otak dan kedelai. Peran penting lapisan dalam proses transportasi dalam sel.
Phosphosphingosides biasanya ditemukan dalam jaringan saraf. Contoh: sfingomielin.
Glikolipid adalah senyawa asam lemak dengan karbohidrat dan mengandung nitrogen tapi tidak ada asam fosfat. Para glikolipid juga termasuk senyawa yang terkait secara struktural tertentu yang terdiri dari kelompok gangliosides, sulpholipids dan sulfatids.

Turunan Lipid
Turunan Lipid adalah zat yang berasal dari lipid sederhana dan senyawa dengan hidrolisis. Ini termasuk asam lemak, alkohol, monogliserida dan digliserida, steroid, terpen, karotenoid.
Yang paling umum lipid diperoleh adalah steroid, terpene dan karotenoid.
Steroid tidak mengandung asam lemak, mereka nonsaponifiable, dan tidak terhidrolisis pada pemanasan. Mereka tersebar luas pada hewan, di mana mereka berhubungan dengan proses fisiologis. Contoh: Estranes, androstranes, dll
Terpen mayoritas ditemukan pada tumbuhan. Contoh: Karet alam. gernoil, dll
Karotenoid adalah tetraterpenes. Mereka tersebar luas di kedua tumbuhan dan hewan. Mereka eksklusif yang berasal dari tumbuhan. Karena adanya banyak ikatan ganda terkonjugasi, mereka berwarna merah atau kuning. Contoh: Lycopreene, karoten, xanthophylls.
Asam lemak esensial adalah mereka yang tidak dapat dibangun melalui jalur kimia, diketahui terjadi pada manusia. Mereka harus diperoleh dari makanan. Asam linoleat dan asam linolenat adalah asam lemak esensial.
Asam lemak non-esensial adalah mereka yang tidak perlu diambil melalui makanan, mereka disintesis melalui jalur kimia.
Asam lemak tak jenuh memiliki satu atau lebih ikatan ganda antara atom karbon. Atom karbon belakangnya terikat satu sama lain melalui ikatan ganda dan dapat terjadi dalam konfigurasi cis atau trans.
Asam lemak jenuh rantai panjang asam karboksilat dan tidak memiliki ikatan ganda. Contoh: asam arachidic, asam palmitat, dll

VITAMIN

Vitamin adalah substansi yang dibutuhkan oleh tubuh yang diperoleh dari luar tubuh individu. Atau dengan kata lain vitamin masuk kedalam tubuh dengan ikut bersama makanan. Vitamin berdasarkan kelarutannya terbagi atas dua macam yaitu vitamin yang dapat larut dalam air (Vitamin B dan C)dan vitamin yang tidak dapat larut dalam air seperti larut dalam lemak (Vitamin A, D, E, dan K).
Macam Macam Sumber Vitamin
Macam macam vitamin yang dapat larut dalam air akan dijelaskan berikut:
1. Vitamin B1 (Tiamin) 
Vitamin B1 atau Tiamin merupakan vitamin yang bebersumber dari hati, ginjal, susu, mentega, kuning telur, ikan, kacang kacangan, dan kulit padi padian. Vitamin B1 memiliki berbagai macam fungsi yaitu koenzim dalam metabolisme, membantu dalam metabolisme karbohidrat, memelihara fungsi sistem saraf, dan memeliharan sistem pencernaan dan menjaga nafsu makan.
Adapun akibat dari kekurangan vitamin B1 adalah nyeri saat perjalanan impuls di saraf perifer. Kekurangan vitamin Thiamin dapat juga menyebabkan pembengkakan neuron pada susuan saraf pusat, beri beri dan edema, dan menghilangkan nafsu makan. Kekurangan vitamin B1 dapat menyebabkan gangguan jantung dan otot dan mata lemah.
2. Vitamin B2 (Riboflavin) 
Vitamin B2 (Riboflavin) adalah vitamin yang bersumber dari makanan seperti hati, ginjal, jantung, otak, susu, telur, mentega, sayuran, dan ragi. Vitamin B2 memiliki bermacam macam fungsi yaitu berfungsi dalam transmisi rangsangan cahaya ke saraf mata. Membantu menjaga nafsu makan, dan membantu memelihara kulit disekitar mulut.
Kekurang Vitamin B2 dapat menyebabkan luka di sudut bibir (keilosis), katarak, dermatitis, dan diare. Kelemahan otot dapat juga menjadi tanda terjadinya kekurangan vitamin B2
3. Vitamin B3 (Niasin) 
Vitamin B3 (Niasin) merupakan vitamin yang dapat anda temukan saat menyantap makanan dan minuman seperti susu, hati, ikan, telur dan sayur-sayuran. Vitamin B3 mempunyai 2 macam fungsi yaitu dalam pertumbuhan sel, dan membentuk koenzim bersama fosfat yang berperan dalam respirasi sel.
Kekurangan vitamin B3 (Niasin) dapat menyebabkan penyakit pelagra dengan gejala seperti radang kulit/dermatitis, diare dan demensia.
4. Vitamin B5 (asam pantotenat) 



Daftar Pustaka
BIOKIM.\




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jurnal Angka Romawi

Bahayanya Rokok dan Kekayaan Perusahaan

SEKILAS TENTANG FPMIK