KARBOHIDRAT " Pengertian dan manfaat"
KARBIHIDRAT
KARBOHIDRAT
yaitu senyawa organik terdiri dari unsur karbon, hidrogen, dan oksigen. Terdiri
atas unsur C, H, O dengan perbandingan 1 atom C, 2 atom H, 1 atom O.
karbohidrat banyak terdapat pada tumbuhan dan binatang yang berperan struktural
& metabolik. sedangkan pada tumbuhan untuk sintesis CO2 + H2O yang akan
menghasilkan amilum/selulosa, melalui proses fotosintesis, sedangkan Binatang
tidak dapat menghasilkan karbohidrat sehingga tergantung tumbuhan. karbohidrat
merupakan sumber energi dan cadangan energi, yang melalui proses metabolisme.
Banyak
sekali makanan yang kita makan sehari hari adalah suber karbohidrat seperti :
nasi/beras, singkong, umbi-umbian, gandum, sagu, jagung, kentang, dan beberapa
buah-buahan lainnya, dll.
Rumus
umum karbohidrat yaitu Cn(H2O)m, sedangkan yang paling banyak kita kenal yaitu
glukosa : C6H12O6, sukrosa : C12H22O11, sellulosa : (C6H10O5)n
Klasifikasi
Karbohidrat:
1. Monosakarida
: terdiri atas 3-6 atom C dan zat ini tidak dapat lagi dihidrolisis oleh
larutan asam dalam air menjadi karbohidrat yang lebih sederhana. berikut
macam-macam monosakarida : dengan ciri utamanya memiliki jumlah atom C
berbeda-beda : triosa (C3), tetrosa (C4), pentosa (C5), heksosa (C6),
heptosa (C7).
Triosa
: Gliserosa, Gliseraldehid, Dihidroksi aseton
Tetrosa
: threosa, Eritrosa, xylulosa
Pentosa
: Lyxosa, Xilosa, Arabinosa, Ribosa, Ribulosa
Hexosa
: Galaktosa, Glukosa, Mannosa, fruktosa
Heptosa
: Sedoheptulosa
2. Disakarida
: senyawanya terbentuk dari 2 molekul monosakarida yg sejenis atau tidak.
Disakarida dapat dihidrolisis oleh larutan asam dalam air sehingga terurai
menjadi 2 molekul monosakarida.
hidrolisis
: terdiri dari 2 monosakarida al
sukrosa
: glukosa + fruktosa (C 1-2)
maltosa
: 2 glukosa (C 1-4)
trehalosa
2 glukosa (C1-1)
Laktosa
: glukosa + galaktosa (C1-4)
3. 3.Oligosakarida
: senyawa yang terdiri dari gabungan molekul2 monosakarida yang banyak gabungan
dari 3 – 6 monosakarida,misalnya maltotriosa
4. Polisakarida
: senyawa yang terdiri dari gabungan molekul- molekul monosakarida yang
banyak jumlahnya, senyawa ini bisa dihidrolisis menjadi banyak molekul
monosakarida. Polisakarida merupakan jenis karbohidrat yang terdiri dari
lebih 6 monosakarida dengan rantai lurus/cabang.
Macam-macam
polisarida :
1.
AMILUM/TEPUNG
rantai
a-glikosidik (glukosa)n : glukosan/glukan Amilosa (15 – 20%) : helix,
tidak bercabang
Amilopektin
(80 – 85%) : bercabang
Terdiri
dari 24 – 30 residu glukosa,
Simpanan
karbohidrat pada tumbuhan,
Tes
Iod : biru
ikatan
C1-4 : lurus
ikatan
C1-6 : titik percabangan
2.
GLIKOGEN
Simpanan
polisakarida binatang
Glukosan
(rantai a) – Rantai cabang banyak
Iod
tes : merah
3.
INULIN
pati
pada akar/umbi tumbuhan tertentu,
Fruktosan
Larut
air hangat
Dapat
menentukan kecepatan filtrasi glomeruli.
Tes
Iod negatif
4.
DEKSTRIN dari hidrolisis pati
5.
SELULOSA (serat tumbuhan)
Konstituen
utama framework tumbuhan
tidak
larut air – terdiri dari unit b
Tidak
dapat dicerna mamalia (enzim untuk memecah ikatan beta tidak ada) – Usus
ruminantia, herbivora ada mikroorganisme dapat memecah ikatan beta : selulosa
dapat sebagai sumber karbohidrat.
6.
KHITIN
polisakarida
invertebrata
7.
GLIKOSAMINOGLIKAN
karbohidrat
kompleks
merupakan
(+asam uronat, amina)
penyusun
jaringan misalnya tulang, elastin, kolagen
Contoh
: asam hialuronat, chondroitin sulfat
8.
GLIKOPROTEIN
Terdapat
di cairan tubuh dan jaringan
terdapat
di membran sel
merupakan
Protein + karbohidrat
Gula
menunjukkan berbagai isomer
STEREOISOMER
: senyawa dengan struktur formula sama tapi beda konfigurasi ruangnya
-
Isomer D,L
-
Cincin piranosa, furanosa
-
Anomer a, b
-
epimer (glukosa, galaktosa, manosa)
-
Isomer aldosa, ketosa
Berikut
Penjelasan Singkat langkah-langkah dalam metabolisme karbohidrat
1.
GLIKOLISIS yaitu: dimana glukosa dimetabolisme menjadi piruvat (aerob)
menghasilkan energi (8 ATP)atau laktat (anerob)menghasilkan (2 ATP).
2.
GLIKOGENESIS yaitu: proses perubahan glukosa menjadi glikogen. Di Hepar/hati
berfungsi: untuk mempertahankan kadar gula darah. sedangkan di Otot bertujuan:
kepentingan otot sendiri dalam membutuhkan energi.
3.
GLIKOGENOLISIS yaitu : proses perubahan glikogen menjadi glukosa. atau
kebalikan dari GLIKOGENESIS.
4.
JALUR PENTOSA FOSFAT yaitu : hasil ribosa untuk sintesis nukleotida, asam
nukleat dan equivalent pereduksi (NADPH) (biosintesis asam lemak dan lainnya.)
5.
GLUKONEOGENESIS : senyawa non-karbohidrat (piruvat, asam laktat, gliserol, asam
amino glukogenik) menjadi glukosa.
6.
TRIOSA FOSFAT yaitu: bagian gliseol dari TAG (lemak)
7.
PIRUVAT & SENYAWA ANTARA SIKLUS KREBS : untuk sintesis asam amino –>
Asetil-KoA –> untuk sintesis asam lemak &kolesterol –> steroid.
Fungsi
Karbohidrat
Selain
sebagai sumber energi, karbohidrat juga berfungsi sebagai cadangan makanan,
pemberi rasa manis pada makanan, membantu pengeluaran feses dengan cara
mengatur peristaltik usus, penghemat protein karena bila karbohidrat makanan
terpenuhi, protein terutama akan digunakan sebagai zat pembangun. Karbohidrat
juga berfungsi sebagai pengatur metabolisme lemak karena karbohidrat mampu
mencegah oksidasi lemak yang tidak sempurna.
FOSFORILASI
OKSIDATIF
Fosforilasi
oksidatif adalah suatu lintasan metabolisme yang menggunakan energi yang
dilepaskan oleh oksidasi nutrien untuk menghasilkan adenosina trifosfat (ATP).
Walaupun banyak bentuk kehidupan di bumi menggunakan berbagai jenis nutrien,
hampir semuanya menjalankan fosforilasi oksidatif untuk menghasilkan ATP.
Lintasan ini sangat umum digunakan karena ia merupakan cara yang sangat efisien
untuk melepaskan energi, dibandingkan dengan proses fermentasi alternatif
lainnya seperti glikolisis anaerobik.
Rantai
transpor elektron dalam mitokondria merupakan tempat terjadinya fosforilasi
oksidatif pada eukariota. NADH dan suksinat yang dihasilkan pada siklus asam
sitratdioksidasi, melepaskan energi untuk digunakan oleh ATP sintase.
Selama
fosforilasi oksidatif, elektron ditransfer dari pendonor elektron ke penerima
elektron melalui reaksi redoks. Reaksi redoks ini melepaskan energi yang
digunakan untuk membentuk ATP. Pada eukariota, reaksi redoks ini dijalankan
oleh serangkaian kompleks protein di dalam mitokondria, manakala pada
prokariota, protein-protein ini berada di membran dalam sel. Enzim-enzim yang
saling berhubungan ini disebut sebagai rantai transpor elektron. Pada
eukariota, lima kompleks protein utama terlibat dalam proses ini, manakala pada
prokariota, terdapat banyak enzim-enzim berbeda yang terlibat.
Energi
yang dilepaskan oleh perpindahan elektron melalui rantai transpor elektron ini
digunakan untuk mentranspor proton melewati membran dalam mitokondria. Proses
ini disebutkemiosmosis. Transpor ini menghasilkan energi potensial dalam bentuk
gradien pH danpotensial listrik di sepanjang membran ini. Energi yang tersimpan
dalam bentuk ini dimanfaatkan dengan cara mengijinkan proton mengalir balik
melewati membran melalui enzim yang disebutATP sintase. Enzim ini menggunakan
energi seperti ini untuk menghasilkan ATP dari adenosina difosfat (ADP) melalui
reaksi fosforilasi. Reaksi ini didorong oleh aliran proton, yang
mendorongrotasi salah satu bagian enzim.
Walaupun
fosforilasi oksidatif adalah bagian vital metabolisme, ia menghasilkan spesi
oksigen reaktif seperti superoksida dan hidrogen peroksida. Hal ini dapat
mengakibatkan pembentukan radikal bebas, merusak sel tubuh, dan kemungkinan
juga menyebabkan penuaan. Enzim-enzim yang terlibat dalam lintasan metabolisme
ini juga merupakan target dari banyak obat dan racun yang dapat menghambat
aktivitas enzim.
Tinjauan
Transfer Energi Melalui Kemiosmosi
Fosforilasi
oksidatif bekerja dengan cara menggunakan reaksi kimia yang menghasilkan energi
untuk mendorong reaksi yang memerlukan energi. Kedua set reaksi ini
dikatakanbergandengan. Hal ini berarti bahwa salah satu reaksi tidak dapat
berjalan tanpa reaksi lainnya. Alur elektron melalui rantai transpor elektron
adalah proses eksergonik, yakni melepaskan energi, manakala sintesis ATP adalah
proses endergonik, yakni memerlukan energi. Baik rantai transpor elektron dan
ATP sintase terdapat pada membran, dan energi ditransfer dari rantai transpor
elektron ke ATP sintase melalui pergerakan proton melewati membran ini. Proses
ini disebut sebagai kemiosmosis.[1] Dalam prakteknya, ini mirip dengan sebuah
sirkuit listrik, dengan arus proton didorong dari sisi negatif membran ke sisi
positif oleh enzim pemompa proton yang ada pada rantai transpor elektron. Enzim
ini seperti baterai. Pergerakan proton menciptakan gradien elektrokimia di
sepanjang membran, yang sering disebut gaya gerak proton (proton-motive force).
Gradien ini mempunyai dua komponen: perbedaan pada konsentrasi proton (gradien
pH) dan perbedaan pada potensi listrik. Energi tersimpan dalam bentuk perbedaan
potensi listrikdalam mitokondria, dan juga sebagai gradien pH dalam
kloroplas.[2]
ATP
sintase melepaskan energi yang tersimpan ini dengan melengkapi sirkuit dan
mengijinkan proton mengalir balik ke sisi negatif membran.[3] Enzim ini seperti
motor listrik, yang menggunakan gaya gerak proton untuk mendorong rotasi
strukturnya dan menggunakan pergerakan ini untuk mensintesis ATP.
Energi
yang dilepaskan oleh fosforilasi oksidatif ini cukup tinggi dibandingkan dengan
energi yang dilepaskan oleh fermentasi anaerobik. Glikolisis hanya menghasilkan
2 molekul ATP, sedangkan pada fosforilasi oksidatif 10 molekul NADH dengan 2
molekul suksinat yang dibentuk dari konversi satu molekul glukosa menjadi
karbon dioksida dan air, dihasilkan 30 sampai dengan 36 molekul ATP.[4] Rendemen
ATP ini sebenarnya merupakan nilai teoritis maksimum; pada prakteknya, ATP yang
dihasilkan lebih rendah dari nilai tersebut.[5]
Molekul
pemindah elektron dan proton
Rantai
transpor elektron membawa baik proton maupun elektron, mengangkut proton dari
donor ke akseptor, dan mengangkut proton melawati membran. Proses ini
menggunakan molekul yang larut dan terikat pada molekul transfer. Pada
mitokondria, elektron ditransfer dalam ruang antarmembran menggunakan protein
transfer elektron sitokrom c yang larut dalam air.[6] Ia hanya mengangkut
elektron, dan elektron ini ditransfer menggunakan reduksi dan oksidasi atom
besi yang terikat pada protein pada gugus heme strukturnya. Sitokrom c juga
ditemukan pada beberapa bakteri, di mana ia berlokasi di dalam ruang
periplasma.[7]
Dalam
membran dalam mitokondria, koenzim Q10 pembawa elektron yang larut dalam
lipidmembawa baik elektron maupun proton menggunakan siklus redoks.[8] Molekul
benzokuinon yang kecil ini sangat hidrofobik, sehingga ia akan berdifusi dengan
bebas ke dalam membran. Ketika Q menerima dua elektron dan dua proton, ia
menjadi bentuk tereduksi ubikuinol (QH2); ketika QH2melepaskan dua elektron dan
dua proton, ia teroksidasi kembali menjadi bentuk ubikuinon (Q). Akibatnya,
jika dua enzim disusun sedemikiannya Q direduksi pada satu sisi membran dan
QH2dioksidasi pada sisi lainnya, ubikuinon akan menggandengkan reaksi ini dan
mengulang alik proton melewati membran.[9] Beberapa rantai transpor elektron
bakteri menggunakan kuinon yang berbeda, seperti menakuinon, selain
ubikuinon.[10]
Dalam
protein, elektron ditransfer antar kofaktor flavin,[11][3] gugus besi-sulfur,
dan sitokrom. Terdapat beberapa jenis gugus besi-sulfur. Jenis paling sederhana
yang ditemukan pada rantai transfer elektron terdiri dari dua atom besi yang
dihubungkan oleh dua atom sulfur; ini disebut sebagai gugus [2Fe-2S]. Jenis
kedua, disebut [4Fe-4S], mengandung sebua kubus empat atom besi dan empat atom
sulfur. Tiap-tiap atom pada gugus ini berkoordinasi dengan asam amino, biasanya
koordinasi antara atom sulfur dengan sisteina. Kofaktor ion logam menjalani
reaksi redoks tanpa mengikat ataupun melepaskan proton, sehingga pada rantai
transpor elektron ia hanya berfungsi sebagai pengangkut elektron. Elektron
bergerak cukup jauh melalui protein-protein ini dengan cara meloncat disekitar
rantai kofaktor ini.[12] Hal ini terjadi melalui penerowongan kuantum, yang
terjadi dengan cepat pada jarak yang lebih kecil daripada 1,4×10−9 m.[13]
Rantai
transpor elektron eukariotik
Banyak
proses-proses katabolik biokimia, seperti glikolisis, siklus asam sitrat, dan
oksidasi beta, menghasilkan koenzim NADH yang tereduksi. Koenzim ini mengandung
elektron yang memilikipotensial transfer yang tinggi. Dengan kata lain, ia akan
melepaskan energi yang sangat besar semasa oksidasi. Namun, sel tidak akan
melepaskan semua energi ini secara bersamaan karena akan menjadi reaksi yang
tidak terkontrol. Sebaliknya, elektron dilepaskan dari NADH dan dipindahkan ke
oksigen melalui serangkaian enzim yang akan melepaskan sejumlah kecil energi
pada tiap-tiap enzim tersebut. Rangkaian enzim yang terdiri dari kompleks I
sampai dengan kompleks IV ini disebut sebagai rantai transpor elektron dan
ditemukan dalam membran dalam mitokondria.
1.
Kompleks I (NADH dehidrogenase)
2.
Kompleks II: Suksinat-Q oksidoreduktase.
3.
Komplek 3 (Q-sitokrom c oksidoreduktase)
4.
Kompleks IV: Sitokrom C Oksidase.
5.
Komplek V (ATP sintase)
LIPID
Lipid
adalah penyusun penting dari makanan karena mereka adalah sumber nilai energi
tinggi. Lipid juga penting karena vitamin yang larut dalam lemak, dan asam
lemak esensial yang ditemukan dalam lemak dari makanan alami barang. Lemak
tubuh berfungsi sebagai sumber yang sangat baik energi, disimpan dalam jaringan
adiposa. Mereka juga bertindak sebagai bahan isolasi dalam jaringan subkutan
dan juga terlihat di sekitar organ-organ tertentu. Lipid dikombinasikan dengan
protein adalah unsur penting dari membran sel dan mitokondria sel. Lipid secara
umum bukan makromolekul.
Lipid
yang terjadi secara alami senyawa organik, umumnya dikenal sebagai minyak dan
lemak. Lipid terjadi melalui dunia tinggal di mikroorganisme, tumbuhan tingkat
tinggi dan hewan dan juga dalam semua jenis sel. Lipid berkontribusi terhadap
struktur sel, menyediakan bahan bakar yang disimpan dan juga mengambil bagian
dalam berbagai proses biologi.
Pengertian
lipid
Lipid
yang terjadi secara alami merupakan molekul hidrofobik. Lipid adalah kelompok
senyawa heterogen yang berkaitan dengan asam lemak. Mereka termasuk lemak,
minyak, lilin, fosfolipid, dll. Mereka membuat sekitar 70% dari berat kering
dari sistem saraf. Lipid sangat penting untuk kesehatan fungsi sel-sel saraf.
Lipid adalah zat organik berlemak atau berminyak, lipid yang sedikit larut
dalam air dan larut dalam pelarut organik seperti kloroform, eter dan benzena
Karakteristik
Lipid
Lipid
relatif tidak larut dalam air.
Mereka
larut dalam pelarut non-polar, seperti eter, kloroform, metanol.
Lipid
memiliki kandungan energi tinggi dan dimetabolisme untuk melepaskan kalori.
Lipid
juga bertindak sebagai isolator listrik, mereka melindungi akson saraf.
Lemak
mengandung asam lemak jenuh, mereka solid pada suhu kamar. Contoh, lemak hewan.
Lemak
tumbuhan tak jenuh dan cair pada suhu kamar.
Lemak
murni tidak berwarna, mereka memiliki rasa yang sangat hambar.
Lemak
yang sedikit larut dalam air dan karenanya dijelaskan adalah zat hidrofobik.
Mereka
bebas larut dalam pelarut organik seperti eter, aseton dan benzene.
Titik
leleh lemak tergantung pada panjang rantai asam lemak penyusun dan tingkat jenuh.
Isomerisme
geometris, kehadiran ikatan rangkap dalam asam lemak tak jenuh dari molekul
lipid menghasilkan isomerisme geometris atau cis-trans.
Lemak
memiliki penyekat kapasitas, mereka adalah konduktor panas yang buruk.
Emulsifikasi
adalah proses dimana massa lipid dikonversi ke sejumlah tetesan lipid kecil.
Proses emulsifikasi terjadi sebelum lemak dapat diserap oleh dinding usus.
Lemak
yang dihidrolisis oleh enzim lipase untuk menghasilkan asam lemak dan gliserol.
Hidrolisis
lemak oleh alkali disebut saponifikasi. Reaksi ini menghasilkan pembentukan
gliserol dan garam asam lemak yang disebut sabun.
Ketengikan
hidrolitik disebabkan oleh pertumbuhan mikroorganisme yang mengeluarkan seperti
enzim lipase. Ini membagi lemak menjadi gliserol dan asam lemak bebas.
Jenis
Lipid
Pada
tahun 1943 Bloor mengusulkan klasifikasi lipid berdasarkan komposisi kimianya.
Lipid
Sederhana atau Homolipids.
Lipid sederhana adalah ester asam lemak dengan berbagai alkohol.
Lipid sederhana adalah ester asam lemak dengan berbagai alkohol.
Lemak
dan Minyak (trigliserida dan triasilgliserol) – Ini adalah ester asam lemak
dengan trihidroksi alkohol, gliserol. Sebuah lemak padat pada suhu kamar biasa,
minyak yang berbentuk cair.
Trigliserida
Sederhana – trigliserida sederhana adalah salah satu di mana tiga asam lemak
radikula sama atau dari jenis yang sama. Contoh: Tristearin, triolein.
Campuran
Trigliserida adalah salah satu di mana tiga asam lemak radikula yang berbeda
satu sama lain. Contoh: distearo-olein, dioleo-palmitin.
Lilin
adalah ester asam lemak dengan berat molekul tinggi alkohol monohidroksi.
Contoh: Lilin lebah, lilin Carnauba.
Senyawa
Lipid atau Heterolipids
Heterolipids
adalah ester asam lemak dengan alkohol dan memiliki kelompok tambahan juga.
Fosfolipid
atau Phosphatids adalah senyawa yang mengandung asam lemak dan gliserol selain
asam fosfat, basa nitrogen dan substituen lainnya. Mereka biasanya memiliki
satu kepala hidrofilik dan belakangnya ekor non-polar. Mereka disebut lipid
polar dan amphipathic di alam.
Fosfolipid
dapat phosphoglycerides, Phosphoinositide dan phosphosphingosides.
Phosphoglycerides
adalah fosfolipid utama, mereka ditemukan dalam membran. Ini berisi molekul
asam lemak yang diesterifikasi dengan gugus hidroksil dari gliserol. Kelompok
gliserol juga membentuk hubungan dengan ester asam fosfat. Contoh: Lecithin,
sefalin.
Phosphoinositide
dikatakan terjadi pada fosfolipid jaringan otak dan kedelai. Peran penting
lapisan dalam proses transportasi dalam sel.
Phosphosphingosides
biasanya ditemukan dalam jaringan saraf. Contoh: sfingomielin.
Glikolipid
adalah senyawa asam lemak dengan karbohidrat dan mengandung nitrogen tapi tidak
ada asam fosfat. Para glikolipid juga termasuk senyawa yang terkait secara
struktural tertentu yang terdiri dari kelompok gangliosides, sulpholipids dan
sulfatids.
Turunan Lipid
Turunan
Lipid adalah zat yang berasal dari lipid sederhana dan senyawa dengan
hidrolisis. Ini termasuk asam lemak, alkohol, monogliserida dan digliserida,
steroid, terpen, karotenoid.
Yang paling umum lipid diperoleh adalah steroid, terpene dan karotenoid.
Steroid tidak mengandung asam lemak, mereka nonsaponifiable, dan tidak terhidrolisis pada pemanasan. Mereka tersebar luas pada hewan, di mana mereka berhubungan dengan proses fisiologis. Contoh: Estranes, androstranes, dll
Terpen mayoritas ditemukan pada tumbuhan. Contoh: Karet alam. gernoil, dll
Karotenoid adalah tetraterpenes. Mereka tersebar luas di kedua tumbuhan dan hewan. Mereka eksklusif yang berasal dari tumbuhan. Karena adanya banyak ikatan ganda terkonjugasi, mereka berwarna merah atau kuning. Contoh: Lycopreene, karoten, xanthophylls.
Yang paling umum lipid diperoleh adalah steroid, terpene dan karotenoid.
Steroid tidak mengandung asam lemak, mereka nonsaponifiable, dan tidak terhidrolisis pada pemanasan. Mereka tersebar luas pada hewan, di mana mereka berhubungan dengan proses fisiologis. Contoh: Estranes, androstranes, dll
Terpen mayoritas ditemukan pada tumbuhan. Contoh: Karet alam. gernoil, dll
Karotenoid adalah tetraterpenes. Mereka tersebar luas di kedua tumbuhan dan hewan. Mereka eksklusif yang berasal dari tumbuhan. Karena adanya banyak ikatan ganda terkonjugasi, mereka berwarna merah atau kuning. Contoh: Lycopreene, karoten, xanthophylls.
Asam
lemak esensial adalah mereka yang tidak dapat dibangun melalui jalur kimia,
diketahui terjadi pada manusia. Mereka harus diperoleh dari makanan. Asam
linoleat dan asam linolenat adalah asam lemak esensial.
Asam lemak non-esensial adalah mereka yang tidak perlu diambil melalui makanan, mereka disintesis melalui jalur kimia.
Asam lemak tak jenuh memiliki satu atau lebih ikatan ganda antara atom karbon. Atom karbon belakangnya terikat satu sama lain melalui ikatan ganda dan dapat terjadi dalam konfigurasi cis atau trans.
Asam lemak jenuh rantai panjang asam karboksilat dan tidak memiliki ikatan ganda. Contoh: asam arachidic, asam palmitat, dll
Asam lemak non-esensial adalah mereka yang tidak perlu diambil melalui makanan, mereka disintesis melalui jalur kimia.
Asam lemak tak jenuh memiliki satu atau lebih ikatan ganda antara atom karbon. Atom karbon belakangnya terikat satu sama lain melalui ikatan ganda dan dapat terjadi dalam konfigurasi cis atau trans.
Asam lemak jenuh rantai panjang asam karboksilat dan tidak memiliki ikatan ganda. Contoh: asam arachidic, asam palmitat, dll
VITAMIN
Vitamin
adalah substansi yang dibutuhkan oleh tubuh yang diperoleh dari luar tubuh
individu. Atau dengan kata lain vitamin masuk kedalam tubuh dengan ikut bersama
makanan. Vitamin berdasarkan kelarutannya terbagi atas dua macam yaitu vitamin
yang dapat larut dalam air (Vitamin B dan C)dan vitamin yang tidak dapat larut
dalam air seperti larut dalam lemak (Vitamin A, D, E, dan K).
Macam
Macam Sumber Vitamin
|
Macam
macam vitamin yang dapat larut dalam air akan dijelaskan berikut:
1.
Vitamin B1 (Tiamin)
Vitamin
B1 atau Tiamin merupakan vitamin yang bebersumber dari hati, ginjal, susu,
mentega, kuning telur, ikan, kacang kacangan, dan kulit padi padian. Vitamin B1
memiliki berbagai macam fungsi yaitu koenzim dalam metabolisme, membantu dalam
metabolisme karbohidrat, memelihara fungsi sistem saraf, dan memeliharan sistem
pencernaan dan menjaga nafsu makan.
Adapun
akibat dari kekurangan vitamin B1 adalah nyeri saat perjalanan impuls di saraf
perifer. Kekurangan vitamin Thiamin dapat juga menyebabkan pembengkakan neuron
pada susuan saraf pusat, beri beri dan edema, dan menghilangkan nafsu makan.
Kekurangan vitamin B1 dapat menyebabkan gangguan jantung dan otot dan mata
lemah.
2.
Vitamin B2 (Riboflavin)
Vitamin
B2 (Riboflavin) adalah vitamin yang bersumber dari makanan seperti hati,
ginjal, jantung, otak, susu, telur, mentega, sayuran, dan ragi. Vitamin B2
memiliki bermacam macam fungsi yaitu berfungsi dalam transmisi rangsangan
cahaya ke saraf mata. Membantu menjaga nafsu makan, dan membantu memelihara
kulit disekitar mulut.
Kekurang
Vitamin B2 dapat menyebabkan luka di sudut bibir (keilosis), katarak,
dermatitis, dan diare. Kelemahan otot dapat juga menjadi tanda terjadinya
kekurangan vitamin B2
3.
Vitamin B3 (Niasin)
Vitamin
B3 (Niasin) merupakan vitamin yang dapat anda temukan saat menyantap
makanan dan minuman seperti susu, hati, ikan, telur dan sayur-sayuran. Vitamin
B3 mempunyai 2 macam fungsi yaitu dalam pertumbuhan sel, dan membentuk koenzim
bersama fosfat yang berperan dalam respirasi sel.
Kekurangan
vitamin B3 (Niasin) dapat menyebabkan penyakit pelagra dengan gejala seperti
radang kulit/dermatitis, diare dan demensia.
4.
Vitamin B5 (asam pantotenat)
Daftar
Pustaka
BIOKIM.\
Komentar
Posting Komentar